RESENSI PERJUANGAN SI ANAK BELITUNG
JudulBuku : Sebelas Patriot
Penulis : Andrea Hirata
Penerbit : PT Bentang Pustaka, Yogyakarta
TanggalTerbit : Juni 2011
TebalBuku : XII + 112 hlm.
Kategori : Novel
Penulis novel fenomenal tetralogi Laskar Pelangi, Andrea Hirata, kembali meluncurkan karya terbarunya berjudul
“Sebelas Patriot”. Sejak menerbitkan
novel pertamanya Laskar Pelangi pada tahun 2006, Andrea Hirata melejit bagai meteor. Karya – karyanya
tetralogy Laskar Pelangi dan Dwilogi Padang Bulan laku keras. Ketiga bukunya Laskar Pelangi, Sang Pemimpi, dan Edensor sudah diterjemahkan kedalam BahasaInggris.
Masing-masing dengan judul Rainbow Troops, Dreamer, dan
Edensor. Bahkan awal tahun 2010, Andrea Hirata sudah merintis sejarah baru pemasaran buku-buku karyanya melalui global marketing. Novel produksi
Indonesia tidak hanya dipasarkan di tanah air tapi juga di mancanegara. Andrea Hirata menjadi ikon penulis Best
Seller Indonesia awal abad
ke-21.
Sebelas Patriot adalah kisah yang menggetarkan dan sangat inspiratif tentang cinta seorang anak, pengorbanan seorang ayah, makna menjadi orang Indonesia, dan kegigihan dalam menggapai mimpi-mimpi.
Tema yang diangkat dalam
novel ini adalah berkisar seputar sepak bola. Dimana seorang anak mencintai dunia sepak bola, karena terinspirasi oleh
sang ayah yang dulu menjadi pemain sepak
bola yang berbakat luar biasa saat penjajahan Belanda.
Cerita ini dimulai dari masa kecil Ikal, ketika ia berada di Pulau Belitong. Suatu ketika Ikal menemukan sebuah foto misterius
yang selalu dilarang ibunya setiap Ika lmemandangi foto tersebut.
Larangan ibunya membuat Ikal berontak untuk mencari tahu apa rahasia sebenarnya pada sebuah foto hitam putih yang samar dan berbintik-bintik termakan usia.
Tampak seorang laki-laki
yang gagah sedang membawa piala dengan sebuah
bola di bawah kakinya.
Kecurigaan terbongkar setelah Ikal mengetahui bahwa laki-laki yang ada dalam foto adalah ayahnya.
Dulu ayahnya adalah seorang pemain sepak bola berbakat sebagai pemain sayap kiri
di Tim Kesebelasan PSSI pada zaman Belanda. Hingga pada suatu saat Tim Sebelas Patriot menang melawan Belanda.
Akibatnya mereka dibuang Belanda ke tangsi selama seminggu.
Setelah kembali, tempurung kaki kiri ayah Ikal pecah dan cacat permanen. Melihat perjuangan ayahnya, akhirnya Ikal bertekad untuk menjadi pemain junior PSSI sebagai pemain sayap kiri. Perjuangan Ia lakukan,
namun semuanya pupus
di tengah jalan, Ikal gagal. Akan tetapi Ikal bangkit dari kegagalan,
Ia tak ingin membuat dirinya terus terpuruk dalam kesedihan.
Usai
SMA, Ikal melanjutkan pendidikan di Universitas Sorbonne,
Prancis. Ia berencana membelikan ayahnya kaos bertuliskan
Luis Figo. Namun, uangnya tidak cukup. Dengan penuh perjuangan,
Ia berusaha sekuat tenaga untuk dapat membeli kaos Luis Figo, demi ayahnya. Dengan bekerja serabutan siang dan malam sebagai pembantu umum
di sebuah klub Barca, akhirnya Ikal berhasil mendapatkannya. Bahkan setelah itu Ia dapat menonton pertandingan antara Real Madrid vs Valencia secara langsung dari tribun di Estadio Santiago Bernabeu.
Tentunya setelah membaca
novel Sebelas Patriot, kalian akan tergugah untuk menjalani hidup lebih semangat dalam menggapai impian.
Seperti tokoh Ikal dalam novel ini yang terus bejuang, bekarja keras dalam kondisi apapun.
Kekurangan pada novel ini jika dibandingkan dengan novel karyanya yang lain, novel Sebelas Patriot terlalu
tipis, hanya 112 halaman saja.
Selain itu, di dalam novel initer dapat beberapa kalimat yang sulit dimengerti sehingga membuat bingung pembacanya. Namun, kelebihan pada novel ini terdapat pada gaya bahasanya
yang mudah dimengerti sehingga dapat dicerna dengan mudah oleh para pembacanya. Alur yang dipilih
pun tidak membuat bingung pembaca.
Dan sampul yang dipilih sangat bagus sehingga menarik perhatian.
Novel ini sangat cocok untuk segala umur.
Karena dalam novel ini sangat menginspirasi kita dan terdapat nilai
moral yang dapat menggugah diri kita untuk lebih baik dalam menjalani kehidupan.
1 Komentar untuk "Resensi Novel Sebelas Patriot"
Inspirasikan pada dirimu dan orang lain tentang nilai nilai moral yang dapat menggugah untuk kita dan orang lain untuk lebih baik menjalani kehidupan.