Bahan bakar roket ada dua jenis yaitu bahan bakar cair dan bahan
bakar padat. Prinsip kerja dari roket berbahan bakar cair dan padat sama saja,
di mana hasil pembakaran menghasilkan gaya dorong ke atas. Tetapi roket yang
berbahan bakar padat mempunyai kelebihan yaitu mampu menyimpan bahan bakar
dengan jumlah besar untuk ruang penyimpanan yang sama, karena bahan bakarnya
telah dipadatkan.
Ø Bagian Bagian Pada Roket
Komponen utama roket terdiri dari empat bagian yaitu; rangka
(structure sistem), Beban (payload system), sistem pemandu (guidance system)
dan sistem propulsi (propultion system). (lihat Gambar 2.1)
Gambar
2.1. Bagian Roke
Keterangan gambar :
Ø Solid-full mesin roket
memiliki keunggulan penting : kesederhanaan, biaya rendah dan keamanan.
Kelemahan : dorong tidak dapat dikontrol dan begitu dinyalakan mesin tidak bisa
dihentikan atau restart
Ø Combustion chumber,
berfungsi sebagai tempat terjadinya pencampuran antara udara yang telah
dikompresi dengan bahan bakar yang masuk.
Ø Combustion liners;
terdapat didalam combustionn chamber yang berfungsi sebagai tempat
berlangsungnya pembakaran.
Ø Fuel nozzle, berfungsi
sebagai tempat masuknya bahan bakar kedalam combustion liner
Ø Lynitors (spark plug),
berfungsi untuk memercikkan bunga api kedalam combustions chamber sehingga
campuran bahan bakar dan udara dapat terbakar.
Ø Transitions fieces,
berfungsi untuk mengarahkan dan membentuk aliran gas panas agar sesuai dengan
ukuran nozzle.
Ø Cross Fice Tubes,
berfungsi untuk meratakan nyala api pada semua combustion chamber.
Prinsip kerja dari roket
berbahan bakar cair dan padat sama, dimana hasil pembakaran menghasilkan gaya
dorong keatas. Kelebihan dari roket berbahan bakar padat mampu menyimpan bahan
bakar dengan jumlah besar untuk ruang penyimpanan yang sama, karena telah
dipadatkan, sedangkan bahan bakar cair tidak bisa dimampatkan.
Ø Prinsip Kerja Roket
Menurut Sutrisno (1986 : 158), “Gerak roket
merupakan pemakaian yang menarik dari hukum-hukum Newton. Roket mengeluarkan pancaran gas panas dari
ekornya, ini adalah gaya aksi pada gas oleh roket. Pancaran gas panas melakukan
gaya pada roket dan menggerakkannya, ini adalah reaksi. Kedua gaya ini adalah
gaya dalam untuk sistem yang terdiri atas roket dan gas. Dari segi momentum,
gas panas mendapat momentum ke arah belakang dan roket mendapat momentum dalam
jumlah yang sama ke arah depan.
Cara kerja sebuah roket adalah berdasarkan
kekekalan momentum. Momentum sebuah roket di tanah adalah sama dengan nol.
Ketika bahan bakar dibakar, gas panas ditembakkan ke bawah dan badan roket naik
untuk menyeimbangkan momentum totalnya sehingga tetap bernilai nol. Yang membuat roket meluncur tanah semburan
sebagian masssanya ke arah belakang. Gaya ke depan pada roket itu tidak lain
ialah reaksi terhadap gaya mundur pada bahan yang menyembur itu, dan makin
banyak bahan yang menyembur maka makin banyak berkurangnya massa roket.
Ø Massa Berubah dan
Dorongan Roket
Kekekalan momentum adalah; pada prinsip dorongan roket. Sebuah
roket didorong oleh bahan bakar yang dipancarkan kearah belakang. Massa roket
berkurang secara kontinu sebagai akibat pembakaran bahan. Gaya kedepan pada
roket adalah reaksi dari gaya pada bahan yang dipancarkan.
Dalam hal ini roket
bergerak vertikal keatas dan gesekan udara serta perubahan percepatan gaya
gravitasi (g) diabaikan :
V’
|
Gambar
3.1. Roket Meluncur
Pada gambar diatas (a)
menyatakan roket pada saat t ketika massanya m dan kecepatannya v ke atas.
Sedangkan pada gambar (b), menyatakan roket pada waktu t + dt, dimana kecepatan
roket bertambah menjadi v + dv.
Misalkan μ menyatakan massa yang
dipancarkan persatuan waktu, maka massa bahan yang dipancarkan μ dt, sehingga massa m dan
dalam waktu dt menjadi m- μ dt.
Jika Vr
kecepatan roket relatif terhadap bahan bakar yang dipancarkan dan kecepatan
bahan bakar yang dipancarkan adalah V’ (relatif terhadap bumi),
maka: v’=v-vr................................(1)
Satu-satunya gaya yang
bekerja pada roket adalah berat m.g
dengan memilih arah keatas positif, impuls gaya ini dalam waktu dt adalah –mg
dt yang sama dengan perubahan momentum.
Karena momentum
mula-mula m.v momentum akhir adalah
(m- μ
dt) (v + dv) dan momentum
bahan yang dipancarkan v’ μ dt, maka:
-mg dt=[(m- μ
dt) (v+dv) + v’ μ dt]- mv
.............................(2)
Dengan mensubsitusi v’ dari persamaan (1) dan mengabaikan
besaran yang relatif kecil μ dt dv, maka
didapatkan :
m dv = vr μ dt – mg dt
karena dm= - μ dt , maka
dv = -
vr - g dt
setelah diintegralkan diperoleh:
v= -vr
ln m – gt +
C
dengan c adalah konstanta yang
dicari dari syarat batas. Misalnya m0 dan v0 adalah massa dan kecepatan pada waktu t=0,
maka
v0= -vr ln m0 + C atau C= v0 + vr ln m0
dengan demikian
v = v0-gt + vr ln ....................................(3)
dari persamaan 3 dapat
disimpulkan untuk memperoleh kecepatan v yang tinggi, kecepatan relatif vr
dan perbandingan massa
harus besar.
Ø Kesimpulan
Prinsip kerja propulsi roket merupakan
penerapan dari hukum ketiga Newton dan kekekalan momentum. Sebuah roket
mendapatkan sebuah dorongan dengan membakar bahan bakar dan membuang gas yang
lewat belakang
sehingga gaya dorong dari gas ersebut menyebabkan roket terdorong dan meluncur
ke atas. Besarnya gaya dorong yang dikerjakan gas terhadap tempat peluncuran
sama besar dengan gaya dorong gas terhadap roket namun arahnya yang berlawanan
hal ini sesuai dengan hukum Newton III.
2 Komentar untuk "PRINSIP KERJA ROKET"
nice info thx kak
berita timur tengah
Membantu bangett